Muham Sakura Dragon eBooks
eBooks di Muham Sakura Dragon di Formato Pdf
The tale of prophet Noah (Nuh) in islam. E-book. Formato PDF Muham Sakura Dragon - Muham Sakura Dragon, 2016 -
Prophet Nu? ibn Lamech ibn Methuselah known as Prophet Noah in the Old Testament, is recognized in Islam as a prophet and apostle of Allah (God). He is a highly important figure in Islamic tradition, as he is counted amongst the earliest prophets sent by God to mankind. According to Islam, Noah's mission was to save a wicked world, plunged in depravity and sin. God charged Prophet Noah (Nuh) with the duty of preaching to his people to make them abandon idolatry and to worship only the One Creator and to live good and pure lives. Although he preached the Message of God with immense zeal, his people refused to mend their ways, leading to his building of the Ark and the famous event of the Deluge, the Great Flood in which all the evil people of his time perished. The influence of Noah's preaching and prophet-hood spanned 950 years according to Quran. Noah's mission had a double character: he had to warn his people, asking them to call for repentance and, at the same time, he had to preach about God's mercy and forgiveness, promising them the glad tidings God would provide if they led righteous lives. References to Noah are scattered throughout the Qur'an, and there is even an entire sura carrying his name, Noah. Little is known of Noah's personal history before his call to prophecy. However, tradition records him to have been the son of Lamech and grandson of Methuselah, one of the patriarchs from the Generations of Adam. Noah was neither the leader of the tribe nor a very rich man but, even before being called to prophecy, he worshiped God faithfully and was, in the words of the Qur'an, 'a devotee most grateful'. He was a prophet, sent to warn mankind of that region and his people to change their ways. He conveyed the message for over 950 years.
Kisah Legendaris Nabi Adam AS Dalam Islam. E-book. Formato PDF Muham Sakura Dragon - Muham Sakura Dragon, 2016 -
Nabi Adam AS adalah tokoh dari Kitab Kejadian, Perjanjian Baru & Kitab Suci Al-Quran. Menurut mitos penciptaan dari agama-agama Abrahamik dia adalah seorang Nabi & manusia pertama. Dan menurut agama samawi pula merekalah orang tua dari semua manusia yang ada di dunia. Rincian kisah mengenai Nabi Adam AS dan Siti Hawa (Eve) berbeda-beda antara agama Islam, Judaism, Nasrani maupun agama lain yang berkembang dari ketiga agama Abrahamik ini. Nabi Adam AS hidup selama 930 tahun, sedangkan Hawa (Eve) diciptakan ketika Adam berusia 130 tahun. Al-Quran memuat kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya Surat Al-Baqarah (2):30-38 dan Surat Al-A’raaf (7):11-25. Menurut ajaran agama Abrahamik, anak-anak Adam dan Hawa dilahirkan secara kembar, yaitu, setiap bayi lelaki dilahirkan bersamaan dengan seorang bayi perempuan. Adam menikahkan anak lelakinya dengan anak gadisnya yang tidak sekembar dengannya. Menurut hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Nabi Adam AS memiliki postur badan dengan ketinggian 60 hasta (kurang lebih 27,432 meter). Hadits mengenai ini pula ditemukan dalam riwayat Imam Muslim dan Imam Ahmad, namun dalam sanad yang berbeda. Sosok Nabi Adam AS digambarkan sangat beradab sekali, seorang Nabi yangs saleh, memiliki ilmu yang tinggi dan ia bukan makhluk purba. Ia berasal dari surga yang berperadaban maju. Turun ke muka bumi bisa sebagai makhluk asing dari sebuah peradaban yang jauh lebih maju dan cerdas, dari peradaban di bumi sampai kapanpun, oleh karena itulah Allah SWT menunjuknya sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi. Dalam gambarannya ia adalah makhluk yang teramat cerdas, sangat dimuliakan oleh Allah SWT, memiliki kelebihan yang sempurna dibandingkan makhluk yang lain sebelumnya dan diciptakan dalam bentuk yang terbaik. Sesuai dengan Surah Al Israa' 70, yang berbunyi: '...dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.'